Pacitan, Jawa Timur detiknewstv.com - Berbicara nilai dalam kehidupan akademisi tidak pernah ada habisnya dibahas. Baik dari perguruan tinggi tingkat swasta maupun negeri.
Akan tetapi ada hal yang menarik dari sebuah nilai, yaitu IPK merupakan singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif.
IPK bagus itu bukan hanya "BERAPA" tapi "DARIMANA" Kata David Tjahyadi dalam tulisannya yang dilansir dari Quara pada Jum'at, 24 Februari 2023.
Dia menuliskan penjelasan terkait pentingnya IPK dalan dunia Akademik Kampus. Dan juga darima asal kita kuliah itu pun dijelaskan secara runtut.
"Kamu IPK 4.0 tapi kalau universitasnya punya saudaramu yang nilainya tulis sendiri yah tetap tidak akan dipandang. Kalau kamu IPK hanya 2,5 tapi dari FE UI yah tentu termasuk cukup tinggi dikalangan dunia usaha," Katanya.
Lalu, benarkah kita harus berpatok pada IPK dalam dunia pekerjaan setelah kita lulus kuliah.
"Apakah kita harus berpatok pada IPK? Yah jelas, kalau gak perusahaan tau kamu kualitasnya bagus atau jelek dari mana? Perusahaan kan gak kenal kamu, cuma kenal IPK. Kecuali kalau kamu kerja sama sodaramu yah mungkin IPK tidak menjadi penting," Tambahnya.
Apakah IPK tinggi jaminan pintar? Yah belum tentu, tapi secara statistika IPK tinggi yah 99% lebih pintar dari yang IPK rendah. 1%nya yah mungkin yang bener-bener jenius tapi sakit pas ujian, atau mungkin sengaja atau gimana, tapi yah IPK jelas umumnya berbanding lurus dengan kemampuan.
"Kalau saya ada 2 pilihan, yang IPK 3.0 atau 2.0 tentu saya akan pekerjakan yang IPK 3.0 donk, dengan asumsi gaji yang ditawarkan sama. Saya sih gak peduli yang 2.0 mau koar-koar soal "Yang penting skill dsb". Gimana kamu mau skill, lah wong ujian aja gak bisa lulus dengan nilai bagus, ngakunya pinter?," Tandasnya.
Senada dengan David Tjahyadi, yang juga di kutip dari akun Quora yang bernama Ryan Dritama, menyampaikan pentingnya dalam pertanggung jawaban dibangku perkuliahan dan juga peluang ketika lulus perkuliahan.
"Menurut saya itu penting karena bisa dibilang itu bentuk pertanggung jawaban kita atas apa yang telah kita lakukan selama dibangku kuliah. Besar kecilnya IPK juga sangat berpengaruh dengan banyaknya peluang untuk mendapat akses pekerjaan setelah lulus. Kebanyakan perusahaan mensyaratkan IPK minimal 3 untuk lolos administrasi atau bahkan >3,5 untuk posisi seperti management trainee," Ujarnya.
Banyak orang bilang kita tetap bisa sukses tanpa IPK tinggi atau bahkan tidak usah kuliah, dengan memberi contoh ceo terkenal seperti mark atau bill gates. Memang enggak salah tapi menurut saya ini pernyataan yang agak menyesatkan dan arogan. Realistis aja kita gak punya kemampuan otak yang setara dengan orang-orang ini. Orang ini bukan hanya jeniusnya luar biasa, tapi juga pekerja keras (>100 jam per minggu), berani mengambil resiko, dan punya koneksi yang luas. Selain itu juga jujur saja, kebanyakan dari kita juga tidak berbakat untuk menjadi ceo atau pengusaha seperti mereka, kita lebih suka jadi pekerja saja dengan posisi strategis dan dibayar dengan gaji yang tinggi (termasuk saya).
"Jadi apakah IPK penting? Menurut saya penting, tapi bukan mutlak yang paling penting. Tentunya enggak bisa diabaikan hal lainnya seperti jaringan koneksi, kemampuan softskill, kemampuan berbahsa inggris, dll," Pungkasnya.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno