Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Surabaya Jawa Timur Titik Kemengan Anies Baswedan

Maret 19, 2023 | Maret 19, 2023 WIB Last Updated 2023-03-19T10:47:28Z
Jakarta,detiknewstv.com ANIES Rasyid Baswedan, pekan ini, membuat kejutan atas kunjungan perdananya di Surabaya, 17-19 Maret 2023. Masyarakat setempat, setidaknya pendukung Anies baik dari partai pengusung maupun komunitas simpul relawan, dibuat _shock_ atas kehadiran Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu.

Betapa tidak. Kita pun yang mendapatkan informasi melalui siaran media sosial ketika Anies mendarat di bandar udara internasional Juanda, Sidoarjo, dibuat terkejut. 

Dari informasi yang viral, sedikitnya lima ribu orang dari berbagai elemen masyarakat, simpul relawan maupun anggota partai pengusung _tumplek_ di ruang kedatangan penumpang di bandar udara guna menyambut kedatangan Anies. Mereka merangsek ke barisan pengawal Anies dengan mengeluk-elukkan, berebut swafoto, bersalaman bahkan ada yang iseng ingin mencubit tangan Anies.  

“Anies Presiden!!!” teriak mereka serempak tanpa komando.

Selanjutnya, dari Juanda, Anies diarak ke Makam Mbah Bungkul dan Masjid Al Akbar Surabaya untuk salat Jumat bersama masyarakat. Dari agenda yang beredar, selanjutnya, Anies bertemu dengan partai pengusung dan simpul relawan di sebuah hotel untuk konsolidasi sekaligus menyampaikan pidato politik. Pada rangkaian acara, Anies juga dijadwalkan ke Madura serta mengikuti jalan kaki massal di pusat Kota Surabaya, _mlaku-maku nang Tunjungan_.

Apakah ini pertanda bahwa Anies benar-benar diterima dengan tangan terbuka oleh warga Surabaya khususnya dan Jawa Timur pada umumnya? 

Sebelumnya santer isu, Anies tidak diterima oleh warga Surabaya karena dianggap mengusung politik identitas. Bahkan, ada sejumlah _banner_ yang dipasang di berbagai tempat strategis di Surabaya berisi penolakan kehadiran Anies di kota mereka. Ada pula dari kelompok penentang menggunakan kalimat ekstrim, Anies bukan warga negara asli sehingga tidak layak menjadi Presiden Republik Indonesia.

“Itu bertentangan dengan semangat UUD 1945,” ujar mereka.

Tapi, sudahlah. Kita tak perlu berdebat soal itu, biarlah ahli hukum tata negara yang membahasnya. Selanjutnya, para cerdik pandai itu menjelaskan kepada masyarakat awam tentang kandungan UUD 1945 tersebut.

Pada tulisan ini, mari kita bicara mengenai fenomena kehadiran Anies di Surabaya. Fenomena tersebut menarik, sebab, Surabaya yang dianggap sebagai representasi Jawa Timur, menurut _polling_, sulit direbut oleh Anies.

Jika berpedoman pada data hasil pilihan raya 2019 yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum, Jawa Timur dikuasai oleh partai nonpendukung Anies. Provinsi ini dimenangkan oleh trio mesin politik: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa serta Partai Gerakan Indonesia Raya.

Sementara itu, pengusung Anies adalah Partai Nasional Demokrat, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera justru keok di Jawa Timur. Posisi ketiganya tertinggal di bawah PDIP, PKB maupun Gerindra.

Namun demikian, hasil perolehan suara partai politik pada pemilihan legislatif 2019 tidak bisa dijadikan patokan utama, hanya boleh digunakan untuk bahan pelecut partai pengusung dan simpul relawan Anies agar mereka semangat mengejar ketinggalan. 

Para pengusung Anies tak perlu berkecil hati. Simpul relawan pendukung Anies yang berjumlah lebih dari 1000 kelompok, serta 200 relawan tingkat nasional tak tinggal diam, mereka sangat bisa diandalkan guna mengeduk dukungan bagi kemenangan Anies di Jawa Timur. Peran mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Satu hal lagi yang harus membuat pengusung Anies optimis, meskipun agenda pemilihan presiden masih tahun depan, namun keunggulan Anies –setidaknya berdasarkan jajak pendapat lembaga survei- kian sulit dikejar oleh pesaingnya. Pada setiap survei, Anies selalu di atas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Hingga saat ini, perlawanan politik terhadap Anies pada perebutan kursi presiden 2024 diperkirakan dari kubu Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, dan Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan pada kabinet Presiden Joko Widodo. Ganjar akan didukung oleh PDIP, adapun Probowo menggunakan kendaraan Gerindra dan PKB.

Sementara itu, Puan Maharani, anak biologis Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, belum ada tanda-tanda diusung menjadi bakal calon presiden 2024. Namun demikian, bukan berarti kubu Puan diam tanpa melakukan pergerakan. Mereka masih menunggu _dawuh_ Megawati sebagai pemegang kunci partai.

Kembali ke soal Anies yang sedang sosialisasi di Jawa Timur pada pekan ini. Langkah kuda dia tak bisa dianggap _remeh temeh_ oleh lawan politik yang ingin menumbangkan keperkasaannya. Jika lengah sedetik, seluruh suara yang pernah diraup trio partai pemenang pemilihan umum 2019, bakal tergerus. 

Akibatya apa? Anies digdaya dan menang lebih dari 50 persen di Jawa Timur. 

Namun begitu, meskipun para peramal politik sangat yakin dengan pendapatnya bahwa Jawa Timur sulit ditembus oleh Anies, tetapi fakta di lapangan berbicara lain. Realitas sambutan publik terhadap kedatangan Anies di Surabaya dan Madura adalah bukti bahwa Anies yang didukung oleh tim piawai siap menggerus suara para pesaing di pemilihan presiden 2024 mendatang. Sukes selalu Anies!!!



Sumber: Choirul Aminuddin, Aktivis ProNKRI
×
Berita Terbaru Update