Jakarta detiknewstv.com Kepada Yth Bapak Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Panglima Tertingi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
MENGINGAT!
Pendekatan militeristik dengan mengirim ribuan personil tempur pasukan organik TNI / POLRI berbagai kesatuan dengan harapan menumpas KKB dengan berbagai sebutan antik dan uniq, guna membasmi apa yang dikhawatirkan sebagai Kelompok KKB atau KSTP yang nota bene adalah hanyalah rakyat sipil Papua bersenjata (hasil rampasan milik aparat militer) dan tak bersenjata.
Pengiriman Pasukan untuk memerangi KKB dan atau KSTP atau TPN OPM dengan berbagai kelengkapan senjata mutakhir dan tekhnologi untuk memerangi apa yang ditakuti negara sebagai Kelompok Separatisme Terorisme Papua (KSTP) atau KKB dari nama resmi Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM). Hanya akan mempercepat proses Papua menyusul Timor Leste keluar dari NKRI harga mati.
MEMPERHATIKAN
Keunggulan peralatan tempur milik TNI dan keunggulan penguasaan Medan berat alam pegunungan Papua oleh TPN OPM, berdampak tidak sedikit Anggota TNI/POLRI dan rakyat sipil tanpa senjata menjadi korban sia-sia tanpa membawa hasil memadamkan api perjuangan rakyat Papua dari waktu ke waktu sejak proses Pepera (integrasi) Papua.
Pendekatan militeristik tidak akan membawa hasil bahkan tidak akan menghentikan perjuangan malah sebaliknya semakin menyuburkan api perjuangan rakyat Papua dari waktu kewaktu. Negara dengan berbagai kebijakan affirmative actoin, tak memadamkan semangat separatisme Papua.
Untuk itu disini saya mau memberikan saran dan himbauan.
MENGHIMBAU
Kepada Bapak Palnglima Tertinggi Negara Bapak Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden agar menempuh pendekatan persuasive dengan jalan DIALOG DAMAI.
Sekali lagi negara harus melakukan cara pendekatan persuasif dengan pendekatan DIALOG DAMAI.
Demikian himbauan ini saya sampaikan untuk ditempuh dengan cara pendekatan persuasive melalui pintu DIALOG DAMAI, mengingat Medan operasi yang berat korban kedua pihak militer dan rakyat sipil tak terhindarkan. Guna menjaga keutuhan dan tegaknya Demokrasi dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM).
Jakarta Kamis 27 April 2023
Sumber:Ustadz Ismail Asso, Pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah Firdaus Asso, Jayapura Papua.