Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

NasDem dan PD Memanas, Mahfud Pernah Wanti-wanti Anies Dijegal Koalisi

Juni 10, 2023 | Juni 10, 2023 WIB Last Updated 2023-06-10T16:19:53Z



Anies Baswedan bersama pimpinan Koalisi Perubahan.


Jakarta - Partai NasDem dan Partai Demokrat (PD) memanas mengenai sosok bakal cawapres dan elektabilitas bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan. Koalisi Perubahan pernah oleh diingatkan Menko Polhukam Mahfud Md soal koalisi bisa terjegal internal sendiri.
Salah satu panasnya hubungan NasDem dan Demokrat adalah saat Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief merespons anggapan Waketum Partai NasDem Ahmad Ali yang bilang kalau partainya hanya memaksa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapres Anies Baswedan.

"Menurut Mad Ali, gertakan Demokrat hanya untuk memaksakan AHY menjadi cawapres Anies dan akan cabut dari koalisi bisa membuat kita berbalik tanya pada Mad Ali jika Anies memilih AHY apakah NasDem akan cabut dari koalisi?" kata Andi Arief dalam cuitannya yang diunggah, Jumat (9/6).

Ahmad Ali lantas menjawab keraguan Demokrat soal partainya akan keluar koalisi jika Anies Baswedan memilih Ketum PD AHY. Ali bertanya balik kepada Demokrat soal mensosialisasikan Anies Baswedan.

"Jadi kami bukan dalam posisi menerima, menolak ya. Itu adalah kewenangan Anies Baswedan untuk menentukan kapan, siapa, di mana itu adalah kewenangan dia. NasDem tidak mendesak kepada Anies Baswedan untuk segera mengumumkan calon," kata Ali kepada wartawan, Jumat (9/6).
Ali menyinggung Andi Arief yang sempat mendorong Anies untuk mendeklarasikan cawapresnya. Ali bertanya, apakah Demokrat sudah gencar mengenalkan Anies ke masyarakat.

"Kalau alasan (cepat deklarasi) karena menurunnya elektabiltas, pertanyaan kita ke kawan-kawan Demokrat, sudahkan mensosialisasikan Mas Anies setelah mereka mendeklarasikan? Rasa-rasanya yang bisa jawab itu Partai Demokrat," tutur Ali.

Panasnya hubungan kedua elite sampai Andi Arief mengungkit elektabilitas Anies di survei yang dinilainya menjadi persoalan. Jalan keluar agar elektabilitas Anies menanjak, kata Andi Arief, ialah dengan mendeklarasikan cawapres.

"Persoalannya adalah di elektabilitas. Perlu jalan keluar yang jitu. Hasil studi Demokrat dan melihat survei yang ada ditambah masukan masyarakat, tugas koalisi segera saat ini adalah deklarasi berpasangan," katanya.

Tak hanya itu, Bendum Partai NasDem Ahmad Sahroni menyebut Partai Demokrat memaksakan AHY menjadi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan. Juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said, membantah pihak NasDem yang menyebut Demokrat memaksakan AHY jadi cawapres Anies.

Sejauh ini suasana dalam rapat-rapat Tim 8 yang merupakan wakil resmi dari partai-partai dan capres, selalu kondusif, saling support, dan saling percaya. Tidak ada suasana memaksakan kehendak, termasuk dalam membicarakan opsi-opsi bakal calon pasangan Pak Anies," kata Sudirman Said dalam keterangannya, Sabtu (10/6).

Terkait pandangan beberapa kader partai di internal Koalisi Perubahan yang saling beda pandangan, mantan Menteri ESDM tak mempermasalahkannya. Sudirman Said menilai hal tersebut bagian dari menyampaikan pendapat.

"Bagus dong, demokrasi kan memberi ruang perbedaan pandangan. Ini adalah proses ujian kedewasaan dan kematangan semua pihak. Insyaallah setajam apapun perbedaan, semua akan selesai bila pemimpin sudah mengambil keputusan," tegasnya.

Perihal apakah benar Partai Demokrat memaksakan AHY untuk jadi cawapres Anies, Sudirman menegaskan tak ada pihak yang memaksakan kehedak di Koalisi Perubahan.

"Tidak ada satupun pihak yang memaksakan. Semua mendapat kesempatan mengusulkan nama. Partai Nasdem mengusulkan beberapa nama, PKS mengusulkan beberapa figur baik kader maupun non kader. Begitupun Partai Demokrat menyodorkan sejumlah tokoh, baik internal maupun eksternal Partai. Saat ini proses memilah dan memilih sudah selesai. Tinggal tunggu hari baik bagi Pak Anies untuk memutuskan dan mengumumkan," sebutnya.

Tim Redaksi 
×
Berita Terbaru Update