Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pengerjaan Proyek Pembangunan Leningan Di Desa Air Putih di Duga Asal Jadi

Juli 26, 2023 | Juli 26, 2023 WIB Last Updated 2023-07-26T01:29:43Z

Asahan detiknewstv.com- Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang berasal dari Aspirasi Dewan Provinsi, APBN Tahun 2023, Rp 190.000.000, dengan Nomer Kontrak, HK.02.03/Bws 2.9.2/2023/68. 90  Hari Kalender seharusnya di kerjakan harus sungguh–sungguh untuk keperluan petani namun nampak terlihat di kerjakan asal jadi yang ada di  Desa Air putih, Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan, kegiatan tersebut bangunan Fisik yang di kerjakan oleh P3A Jambu. 

Pekerjaan Leningan  irigasi tersebut diduga tidak sesuai dengan Spek umum pembangunan karena dilihat minimnya mutu dan kualitas pada bangunan, pasalnya, pelaksanaan pembagunan Leningan irigasi itu dikerjakan tanpa upaya teknis pengeringan saluran air di Lokasi tersebut. Selanjutnya awak media berupaya menemui pihak – pihak yang terkait, mandor  P3A Jambu. 

Ketika awak media konfirmasi ke pihak pekerja untuk ketinggian 80 centi meter, keterangan tukang. Pas dilakukan pengukuran hanya tingginya 45 centi meter, tidak sesuai fakta di lapangan jelas sudah mengurangi volume dan tidak sesuai RAB. Ketika kami cek posisi banjir, tidak dipasang cerucuk bambu, tidak ada galian pondasi bawah jelas terlihat pekerjaannya asal-asalan pasang batunya dipendam di lumpur dan tidak ditata, di duga adukan saat dituang kurang masuk kesela-sela batu dan adukan kurang semen sehingga dapat menyebabkan keropos dan mudah terkelupas matrial batunya, nampak tidak terikat kuat bahkan pasangan batunya asal jadi

Menanggapi pembangunan P3-TGAI Jambu salah satu warga dusun 3 insial S Menilai Pelaksanaan Kegiatan Swakelola yang dilaksanakan oleh kelompok Mitra Air P3-TGAI  Jambu terkesan tidak sesuai spesifikasi. Selain kurangnya mutu dan kualitas disebabkan minimnya galian pada pondasi bangunan secara maksimal.

“Kelihatannya tidak ada galian Pondasi bangunan tersebut, tentunya pekerjaan leningan akan berdampak buruk terhadap kualitas serta merugikan pengguna manfaat khususnya petani sekitar,” terangnya.”

Lanjut  S , saya rasa bangunan ini layak dipertanyakan, anehnya lagi, pendamping ataupun konsultan terkesan sengaja tutup mata, tutup  telinga, ada apa sebenarnya, diduga ada bau bau korupsi  jelas sekali bahwa pasangan batu itu pun digenangi air, bagaimana Leningan irigasi seperti itu bisa bertahan lama, kalau mengurangi kwantitas material yang tidak sedikit,” jelasnya.”

Pekerjaan pembangunan leningan yang disinyalir terkesan amburadul, itu sepertinya tanpa pengawasan yang ketat, lantas dimana peran serta fungsi Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) dan Konsultan Manajemen Balai (KMB), diharapkan jangan sampai program ini dilaksanakan hanya untuk penyerapan anggaran semata, saja, sementara fungsi dan manfaat serta kualitas bangunan tidak tercapai,

Dan kami akan melayangkan surat secepatnya ke Balai  Wilayah Sungai Sumatra ll Sumut agar segera di tindak lanjuti pekerjaan tersebut.

Sampai berita ini di terbitkan pihak pendamping kegiatan tersebut  belum bisa di temui.

(Red/Wil) 


×
Berita Terbaru Update