JAKARTA -Mantan Ketua MPR RI Amien Rais ikut menyoroti perihal kunjungan Presiden Jokowi ke China pada akhir bulan Juli lalu.
Tak hanya itu, Amien Rais khawatir dengan 4 dari 8 kesepakatan yang dijalin antara Indonesia dengan China.
Salah satunya yaitu bahasa Mandarin yang akan masuk kurikulum pendidikan yang mana ini menjadi sumber kekhawatiran Amien.
Hal itu diungkap pendiri Partai PAN tersebut melalui sebuah rekaman video eksklusif yang diunggah di akun media sosial pribadinya.
Dilansir dari akun Twitter @realAmienRais, pada (5/8/23)
Amien menjelaskan beberapa poin kesepakatan dari lawatan presiden itu.
“Saya terus terang limbung bahkan agak lingling beberapa menit, karena merasa shock dan marah besar membaca 8 kesepakatan yang super berbahaya itu,” ujarnya.
Menurutnya, ada 4 hal dari 8 kesepakatan itu yang membuat dirinya benar-benar terkejut dan khawatir.
“Pertama, kerja sama perencanaan berbagai pengetahuan dan pengalaman terkait pemindahan Ibu Kota Baru Indonesia,” jelasnya.
“Yang kedua, kesepakatan pentingnya diajarkannya bahasa Tiongkok atau bahasa China, ini saya yakin punya maksud politik yang cukup misterius,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa dengan masuknya bahasa Mandarin ke dalam kurikulum pendidikan harus diwaspadai dengan betul-betul.
“Andai kata nanti politik ekonomi bahkan Han-kam kita sudah dikuasai China berkat politik Jokowi maka seperti Rusia yang melakukan rusifikasi etnik-etnik,” lanjutnya.
Menurut Amien, pemaksaan penggunaan bahasa Mandarin di Indonesia itu disebut sebagai upaya untuk Chinaisasi.
“Ini kekhawatiran yang real, bukan mengada-ada,” tutupnya.
Kunjungan Jokowi ke Negeri Tirai Bambu itu ternyata banyak mendapat kecaman dari berbagai pihak seperti dari akademisi Rocky Gerung.
Bahkan saking kerasnya kritik itu Rocky Gerung menjadi bulan-bulanan seluruh Indonesia karena diduga melakukan penghinaan.
Tim Redaksi