Jayapura detiknewstv.com Suatu ketika, saya dan Pak Eduard Wanandi bertemu Bapak Luhut B. Pandjaitan Menko Marves di ruang kerja beliau, dan saya sampaikan pandangan saya tentang calon Pejabat Gubernur Papua pengganti Gubernur Lukas Enembe.
Saya mengusulkan nama Basuki T. Purnama atau Ahok, namun ditolak oleh Bapak LBP karena posisi pejabat Gubernur bukan jabatan politik dan mengurus Papua saat ini, sudah harus mempertimbangkan berbagai aspek internal maupun eksternal. Kata Bapak LBP lebih lanjut, suara orang Papua perlu didengar dan dijadikan bahan pertimbangan.
Memang benar apa yang disampaikan Bapak LBP bahwa suara orang Papua perlu didengar. Karena Presiden Jokowi juga berkomitmen kuat membangun masa depan Papua sesuai dengan harapan, keinginan dan perspektif orang Papua.
Untuk posisi pejabat Gubernur Papua pengganti Lukas Enembe, Presiden Jokowi melalui Mendagri Tito Karnavian akan mendengar aspirasi yang muncul dari Papua.
Tetapi aspirasi usulan calon Pejabat Gubernur yang muncul dari Papua, harus memenuhi standarisasi yang sudah disepakati oleh Presiden Jokowi dan para pembantunya dalam satu rapat terbatas di kantor Kemenkopolhukam Jakarta awal tahun ini.
Standarisasi tersebut antara lain, pertama, memiliki integritas dan moralitas yang baik. Rekam jejaknya harus bersih dari segala bentuk kejahatan korupsi dan problem moralitas pribadi dan keluarga lainnya.
Kedua, memiliki komitmen tinggi terhadap NKRI dan kedaulatan negara atas Papua. Harus bisa membersihkan Provinsi Papua induk dari aktivitas kelompok - kelompok anti pembangunan dan berideologi nasionalisme ekslusif.
Ketiga, seorang pribadi yang bebas dari konflik kepentingan karena hutang budi dan beban moral kepada pejabat dan elit politik yang memimpin sebelumnya.
Demikian kurang lebih tiga syarat atau standarisasi yang bisa saya simpulkan dari hasil rapat terbatas di kantor Menteri Mahfud MD berdasarkan arahan Presiden Jokowi tentang pengusulan calon Pejabat Gubernur Papua pengganti Gubernur Lukas Enembe. Pungkasnya
Marinus Mesak Yaung
Dosen Universitas Cenderawasih.
Reporter: SWEIPSA