JAKARTA ,detiknewstv.com- Empat (4) orang oknum Security dari salah satu Outsourcing penyedia keamanan diketahui telah melakukan penganiayaan terhadap warga Ancol, Pademangan Barat Jakarta Utara yang terjadi pada hari Sabtu, (29 /7/ 2023).
Warga yang na’as itu bernama Hasanuddin (43) dan berprofesi sebagai pedagang di area Taman Impian Jaya Ancol (TIJA). Ke empat pelaku oknum security penganiayaan hingga tewasnya Hasanuddin kini telah diamankan Polsek Pademangan, Jakarta Utara.
Kronologi berawal saat korban dituduh mencuri 1 unit HP, lalu dibawa ke Posko Security dan dipaksa untuk mengakui.
" korban tidak mengakui namun oknum security tersebut tetap melakukan penganiayaan hingga menghembuskan nafas terakhir.
Penganiayaan tersebut dibenarkan Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Sianturi. Saat dikonfirmasi melalui telpon genggamnya. Dia menyampaikan, benar 4 orang pelaku sudah kita amankan," ucap Binsar Senin (31/7/2023)
Ketum Forum Wartawan Jaya Indonesia (FWJ) Indonesia, Mustofa Hadi Karya atau biasa yang disapa Opan, menemui Ariyadi Eko Nugroho selaku Corporate Commucation Manager Taman Impian Jaya Ancol di Resto Ayam Tepi Laut Selasa, (1/8/2023).
Ada beberapa point yang disampaikan oleh Ketum FWJ Indonesia dalam pertemuan tersebut diantaranya:
1. Meminta kepada pihak PT PJA menjelaskan insiden yang mengakibatkan tewasnya pengunjung warga Lodan, Pademangan Jakarta Utara;
2. Menindak tegas. para pelaku oknum security dan segera menangkap pelaku yang kabur.
3. Meminta kepada Kapolres Jakarta Utara untuk mengusut tuntas dan menindak tegas semua. pelaku;
4. Memutus kontrak outsourcing penyedia keamanan di Ancol yang bermitra dengan PT. PJA paska terjadinya insiden tewasnya warga Ancol;
5. Memberikan bantuan dan tunjangan kepada keluarga (korban);
6. Membersihkan nama baik korban yang diduga melakukan pencurian.
7. Memberi peluang kepada warga setempat untuk bekerja membangun taman rekreasi Ancol sesuai UU Otonomi Daerah No. 32 Tahun 2004 dan perubahan UU No. 23 tahun 2014.
Dilokasi yang sama Aryadi Eko Nugroho, selaku Corporate Communication Manager Taman Impian Jaya Ancol menyambut baik dan mengatakan permintaan maafnya atas insiden yang terjadi di area Ancol, meski pelakunya dari outsourcing penyedia keamanan dan bukan dari pihak Manajemen Ancol.
“Saya mewakili PT. PJA meminta maaf kepada warga masyarakat terkhususnya kepada keluarga korban atas insiden yang terjadi di area wilayah Taman Rekreasi Jaya Ancol, dan perlu kami tegaskan bahwa para pelaku dibawah pengawasan Outsourcing tersebut dan bukan dari pihak manejemen Ancol, “ucap Eko.
Apa yang disampaikan oleh FWJ Indonesia, dia sangat prihatin dan berikan apresiasi atas penyampaian tersebut. Persoalannya kata Eko, PT. PJA dengan tegas mengambil langkah – langkah koperaktif dan meminta para pelaku diproses hukum tanpa adanya toleransi, karena dikatakan Eko pihaknya akan menjalankan SOP.
Eko juga menyebut kejadian itu memang benar terjadi, “kami mengutuk dan tidak membenarkan tindakan yang diambil oleh oknum keamanan yang merupakan tenaga alih daya tersebut. Kami pun sangat menyayangkan insiden ini serta memohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Kami menyerahkan segala proses hukum kepada pihak yang berwajib dan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. “Ungkap Eko.
Perihal adanya beberapa point yang disampaikan FWJ Indonesia sudah dilaksanakan, seperti meminta kepada outsourcing penyedia tenaga keamanan itu untuk bertanggungjawab dan memberikan perhatian kepada keluarga korban.
“Kami dari PT. PJA juga telah memutus kontrak dengan outsourcing itu dan menyerahkan sepenuhnya masalah hukum kepada kepolisian Polsek Pademangan Jakarta Utara. “Jelas Eko.
Dalam keterangannya, Eko juga menyampaikan bahwa pihak PT. PJA kedepannya akan melakukan evaluasi lebih baik lagi, dan lebih peka dalam menerima saran dan masukan dari berbagai kalangan termasuk dari dari insan pers.
(Anto)