Jayapura,Detiknewstv.com- Kupang, 01 Desember 2023 Sebuah demonstrasi yang diinisiasi oleh sekelompok aliansi mahasiswa Papua (AMP) kota Kupang untuk memperingati HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang ke-62 berakhir dengan kekerasan. Para peserta demonstrasi yang berlangsung damai tersebut dihadang oleh sebuah ormas lokal yang diduga memiliki kepentingan berseberangan.
Sebelumnya, mahasiswa Papua telah mengumumkan niat mereka untuk menggelar aksi damai guna menyuarakan dukungan mereka terhadap perjuangan OPM dalam mengupayakan kemerdekaan bagi rakyat Papua. Mereka berencana menyelenggarakan aksi tersebut di lapangan umum Kota Kupang, ibu kota NTT.
Namun, pada saat aksi sedang berlangsung, ormas yang diketahui tidak setuju dengan sikap mahasiswa tersebut tiba-tiba datang dan melakukan tindakan kekerasan. Mereka memukuli sejumlah peserta demonstrasi dengan kasar dan pada akhirnya membubarkan aksi secara paksa. Beberapa peserta demo mengalami luka-luka akibat serangan tersebut dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Tindakan kekerasan yang terjadi dalam aksi tersebut sangat disayangkan, mengingat mahasiswa seharusnya memiliki hak untuk menyuarakan pendapat secara damai dan bertanggung jawab. Selain itu, perayaan HUT OPM di Papua seharusnya tidak berdampak pada kondusifitas di daerah-daerah lain di Indonesia.
Kepolisian daerah setempat telah melakukan investigasi dan mengidentifikasi pelaku kekerasan tersebut. Pihak kepolisian berjanji akan menindak tegas para pelaku agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Para peserta demonstrasi dan sejumlah aktivis AMP Papua di NTT telah mengutuk tindakan kekerasan tersebut, meminta agar hak-hak mahasiswa dihormati, serta menyerukan pada pemerintah untuk mengusut tuntas insiden ini dan memberikan keadilan kepada para korban.
Kekerasan yang terjadi dalam demonstrasi ini menunjukkan pentingnya menjunjung tinggi hak demokrasi dan menjamin kebebasan berekspresi di Indonesia.
Tindakan kekerasan semacam ini harus dihindari agar tercipta suasana yang kondusif untuk berdiskusi dan menyuarakan pendapat tanpa takut intimidasi atau ancaman. Tandasnya
Penulis : Sweipsa