Jakarta, DetikNewstv.com-Dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis, Polsek Matraman terus berinovasi dengan pendekatan yang humanis. Dipimpin oleh Waka Polsek Matraman AKP Sadiyo, SH, serta didampingi oleh Pejabat Utama (PJU) Polsek dan anggota Polsek Matraman, kegiatan pengajian dan Yasinan digelar bersama dengan remaja Anti Tawuran dan anak-anak binaan yang sebelumnya terlibat tawuran di wilayah Kecamatan Matraman. Jum'at (23/08/2024)
Acara yang berlangsung di Mushola Polsek Matraman Jl. Matraman Raya No. 11, Palmeriam Jakarta Timur, ini dihadiri dengan penuh khidmat. Selain mendekatkan diri kepada Tuhan, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai momen penting untuk memberikan himbauan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) kepada para remaja.
Dalam sambutannya Kapolsek Matraman Kompol Suprasetyo, SH melalui Waka Polsek AKP Sadiyo, SH menyampaikan pesan penting mengenai bahaya tawuran. Ia mengingatkan kepada para remaja untuk tidak mengulangi perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Selain itu, mereka diharapkan bisa menjadi duta anti-tawuran di lingkungan sekitarnya.
“Kita semua berharap, dengan selalu menghadiri pengajian rutin ini, para remaja dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang oleh agama, seperti tawuran. Melalui ibadah, kita bisa membangun silaturahmi yang baik dan saling menjaga kedamaian di antara kita,” ungkap AKP Sadiyo.
Tak hanya itu, para peserta pengajian juga diingatkan untuk selalu melaporkan jika ada permasalahan atau kejadian kriminal lain kepada Bhabinkamtibmas atau menghubungi Call Centre Polsek Matraman di nomor 0811910110.
Acara yang dipimpin oleh Ustad Syeh Agil ini berlangsung dengan penuh hikmah. Pembacaan Yasin, Tahlil, dan doa bersama menjadi momen refleksi bagi seluruh peserta untuk terus memperbaiki diri dan menjaga keharmonisan lingkungan.
Dengan kegiatan ini, Polsek Matraman berharap dapat terus mengembangkan program kerja yang mantap dan taktis dalam menjaga ketertiban di wilayah Jakarta Timur. Pendekatan spiritual seperti ini diharapkan mampu menjadi jembatan untuk mengubah perilaku remaja yang pernah terlibat dalam tawuran, sekaligus mempererat tali silaturahmi di tengah masyarakat.
(Anto)