Jakarta, DetikNewstv.com-Masyarakat perantau
asal kawasan Dolok Surungan kembali mendesak Bupati Toba mengalokasikan anggaran APBD perubahan 2024 sebesar Rp 2 miliar untuk perbaikan infrastruktur jalan yang rusak parah sepanjang 4,5 kilo meter di tombak Sitangkereng Desa Sibide, Kecamatan Silaen, Toba.
Ketua Umum Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GMASI) Ramses Ramona Siagian yang dihubungi detikNewstv.com mempertanyakan kinerja Bupati Toba Ir Poltak Sitorus, MBA selama lima tahun ini.Karena tidak peka terhadap aspirasi masyarakat dari kawasan Dolok Surungan.
Terutama dalam perbaikan infrastruktur jalan di tombak Sitangkereng yang rusak parah sejak kolonial Belanda hingga Indonesia menikmati kemerdekaan 79 tahun lebih.
Menanggapi, rencana masyarakat kawasan Dolok Surungan bersama perantau akan melancarkan aksi demonstrasi besar-besaran ke kantor DPRD dan kantor Bupati Toba, Ramona Siagian mengatakan, tekanan massa seperti itu perlu diperhitungkan Bupati Poltak Sitorus.
Apalagi jelang pemilihan kepala daerah/Pilkada, 27 Nopember 2024.Bisa menggerus kepercayaan rakyat kepada pemimpin didaerah dengan kelompok golongan putih/Golput.Atau tidak menggunakan hak pilihnya sesuai asas demokrasi.
Jika massa turun gunung dari kawasan Dolok Surungan menggeruduk kantor bupati di Soposurung, Balige, pasti akan berdampak pada suara pemilih di kontestasi Pilkada nanti.
Seharusnya, kata Ramona Siagian, pemimpin daerah jangan terlalu egois tanpa peduli dengan penderitaan rakyat seperti kondisi infrastruktur jalan di tombak Sitangkereng yang masuk kategori daerah tertinggal.
Ditempat terpisah Ketua umum Formados Dr Junus Simangunsong juga menyesalkan kebijakan bupati Toba yang kurang peduli pembangunan infrastrukturjalan di kawasan Dolok Surungan.
Dia berharap, bupati Toba segera menganggarkan dana dari APBD perubahan 2024 untuk perbaikan infrastruktur jalan dan dan penerangan jalan di daerah pemukiman penduduk kawasan Dolok Surungan.
(Hardi Panjaitan )