Pelalawan, DetikNewstv.com-Lagi-lagi, Puskesmas Pangkalan Kuras 1 jadi Sorotan. Pasalnya, warga Lubuk Terap Arpandi, merasa kesal atas tindakan diduga oknum Petugas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pangkalan Kuras 1 Kelurahan Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau yang tidak segera melakukan penanganan terhadap cucunya yang baru saja digigit seekor Kera dan malah bersikeras meminta uang terlebih dahulu sebagai biaya transportasi pengambilan vaksin, pada Senin, (16/09/2024) pagi.
Sekira pukul 10.00 WIB dengan tergopoh-gopoh Budi (nama samaran) (3) dibawa oleh neneknya ke Puskesmas Pangkalan Kuras 1 karena baru saja digigit seekor Monyet/Kera. Sesampainya di Puskesmas, pasien langsung menuju IGD untuk mendapatkan perawatan. Setelah Petugas/Perawat datang, pasien diminta untuk membayar uang sebesar Rp 150.000 dengan alasan untuk biaya pengambilan vaksin.
Hal itu disampaikan Kakek korban, Arpandi kepada awak media pada Senin (16/09). Arpandi menjelaskan pada saat itu istrinya terburu-buru dan panik dengan kondisi cucunya sehingga lupa membawa uang. "Namanya orang itu (keluarga korban) terburu-buru, ya kan ngga bawa duit, ya kan," kata Arpandi.
Kakek korban Arpandi menjelaskan bahwa pihak Puskesmas meminta uang tersebut adalah untuk biaya pengambilan vaksin dikarenakan vaksin tersebut diambil dari Kota Pangkalan Kerinci. "Pihak Puskesmas tadi cerita, ini pengobatannya gratis pak, cuma biaya ngambil obat Vaksinnya ke Kerinci katanya yang bayar. Alasan orang tu kayak gitulah," jelasnya lagi.
Menurut keterangan Arpandi, kemudian istrinya memohon kepada petugas untuk mengambil tindakan terhadap cucunya, namun petugas Puskesmas Pangkalan Kuras 1 itu bersikeras meminta uang terlebih dahulu. "Kami bayar buk, dibilang orang rumah, itulah dipinjamkan duit dulu, dibayar baru diurusi," jelas Arpandi.
Arpandi merasa kesal atas tindakan oknum Petugas Puskesmas Pangkalan Kuras 1. Bukannya segera mengambil tindakan untuk cucunya, oknum Petugas Puskesmas malah meminta uang terlebih dahulu dengan alasan untuk menebus obat. "Saya marahnya tadi apa, bukannya diurusin yang sakit, minta biaya duit dulu dia 150.000 baru diurusinnya yang sakit. Kan yang nggak-nggak aja kayak gitu,"
"Udah biru tangannya ngga ditangani, minta biaya duit dulu dia 150.000, saya pun pas lagi kerja pulak tadi kan ditelpon sama orang rumah," terang Arpandi.
Kepala Puskesmas Pangkalan Kuras 1 Siti Aisyah, saat dikonfirmasi awak media via WhatsApp perihal prosedur pelayanan dan penanganan pasien yang tergolong dalam kondisi darurat dan apakah mekanismenya harus membayar uang terlebih dahulu baru mendapatkan penanganan.
"Waalaikum salam pak baik pak saya sudah panggil PJ Program nya dan hari ini dipanggil juga sama pak Kadis, trimakasih info nya,"jelas Kapus, Selasa (17/09/2024)
"Mohon maaf pak kebetulan hari Senin saya lagi terapi. Jadi hari ini mau saya panggil tapi semalam saya sudah hubungi via telp," pungkasnya.
Tak puas atas keterangan Kapus, awak media mendatangi Puskesmas Pangkalan Kuras 1.
Ditemui di ruang kerjanya, awak media menemui Kepala Puskesmas Pangkalan Kuras 1, Siti Aisyah dan Penanggung Jawab Program untuk meminta keterangan terkait biaya yang diminta kepada pasien pada kasus pasien digigit hewan.
Penanggung Jawab Program menjelaskan bahwa biaya yang diminta kepada pasien adalah untuk biaya transportasi pengambilan obat. Pada saat pasien berobat, stok lama masih ada, sedangkan biaya yang dipungut dari pasien adalah untuk biaya pengambilan obat berikutnya.
"Untuk pengambilan obat itu hanya ada di Kabupaten, tapi tidak ada pendistribusian ke mari. Kalau memang dari saya sendiri pak, saya dapat apa dari sini pak," terang PJ Program Puskesmas Pangkalan Kuras 1.
"Bukan kami mau pungli itu tidak pak. Jadi saya menjemput vaksin itu kan butuh transportasi, atau bapak sendiri yang mau ngasih saya uang," kata Penanggung Jawab Program sambil sedikit emosi disambut Kapus yang mencoba menenangkan PJ Program.
Sambung Kapus, "Jadi kalau kasusnya hanya 1 atau 2, minimal 5 lah kami dapat satu bulan kami bisa titip sambil mengantar laporan, sambil merujuk pasien boleh dititip, tapi kadang-kadang satu bulan kasus ada 19. Nah habis itu mereka kadang setelah digigit 3 hari mereka udah datang ke sini. Stok yang ada tetap kami kasihkan. Nah berikutnya kan tentu kami ngambil satu kali gigit itu kan 4 vaksinnya. Mereka tidak bayar vaksinnya, kalau mereka datang ke sini tetap kami layani bersihkan luka sesuai dengan prosedur rabies. Kemudian kami edukasi untuk vaksinnya," timpal Siti.
Sementara itu, Asril, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan saat dikonfirmasi awak media perihal kasus pasien digigit hewan menjelaskan bahwa ia telah melakukan pertemuan dengan seluruh staf dan Kapus Pangkalan Kuras 1 dan 5 Kapus lainnya. "Saya baru aja pertemuan dengan seluruh staf dan Kapus Pangkalan Kuras 1 dan 5 Kapus lainnya," kata Asril.
"Intinya tidak ada biaya apapun terhadap pelayanan Puskemas di Kabupaten Pelalawan dengan alasan apapun karena sangat jelas aturannya bahwa Puskesmas gratis," jelas Kadiskes Asril kepada awak media via WhatsApp.
(AS)
Sumber : Pw FRN