Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Cafe JB Pangkalan Brandan, Tempatnya Surga Dunia Lelaki Hidung Belang

November 13, 2024 | November 13, 2024 WIB Last Updated 2024-11-13T12:44:05Z
P. Berandan, detiknewstv.com-Semaraknya bangunan cafe, warung remang-remang dan lapo tuak, keberadaan Jalan Baru (JB) menjadi buah bibir masyarakat kota minyak Pangkalan Brandan, Selasa (12/11/2024).

Cafe JB Pangkalan Brandan, surga dunia para lelaki hidung belang, untuk melampiaskan nafsu birahinya disan.

Dicafe JB kerab menyajikan minuman beralkohol, Lebel anggur, bahkan di caffe juga menyediakan jasa para wanita penghibur sek komersil (PSK-red) yang katanya bisa di Open Boking (BO) oleh para lelaki hidung belang tarif bervariasi tergantung lobi-lobi para wanita penghiburnya.

Keberadaan cafe di jalan baru (JB) berlokasi di Pangkalan Brandan yang lokasinya berada diantara Kecamatan Babalan dan Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat, juga menyediakan tempat bagi pasangan untuk melampiaskan hasrat birahinya.

Menurut keterangan salah seorang pengunjung yang berhasil di temui detiknewstv.com mengatakan, wanita penghibur disalah satu cafe di JB Pangkalan Brandan tergolong usia muda alias masih di bawah umur.

"Memasuki 'Cafe Cinta' milik Dedi kita wajib bayar sama penjaga pengawal cafe, didalam kita ditemani wanita walaupun hanya sekedar minum kita juga harus bayar untuk jasa menemani para cewek-cewek per/jam 50ribu, dilantai atas ada ruangan khusus pelampiasan syawat, ceweknya muda-muda dan bisa di boking bahkan open BO disini ," ucap pria dari Kecamatan Besitang kepada detiknewstv.com.

Dari keterangan sumber lainnya, beberapa lokasi tempat mesum atau maksiat diantaranya milik Dd, Nn dan Dr juga menyediakan tempat atau kamar untuk pasangan berlainan jenis melakukan hubungan intim layaknya pasangan suami istri, dimana setiap malam lokasi ini selalu ramai di kunjungi para lelaki hidung belang dan wanita penghibur.

Anehnya, keberadaan cafe berkedok tempat prostitusi ini sudah lama beroperasi, namun pemerintah dan aparat penegak hukum seperti diam dan tutup mata dan membisu terkesan tidak perduli keberadaan maksiat tersebut.

Disinyalir para wanita penghibur di JB Pangkalan Brandan kerab didatangkan dan ditempatkan (dikoordinir) oleh oknum-oknum tertentu, kuat dugaan terjadi human trafficking (perdagangan orang) dan eksploitasi anak untuk dijadikan sebagai pekerja seks komersial.

"Bukan rahasia umum jika cafe dan lapo tuak di JB sudah lama beroperasi, setiap akan di razia pasti bocor dan tidak ada yang pernah ditindak, pemerintah jangan hanya sekedar pencitraan namun harus lebih tegas dalam menerapkan undang-undang, ini sudah sangat meresahkan dan harus ditindak," ucap Azhar salah seorang warga.

Sementara itu, Camat Sei Lepan, M Iqbal Ramadhan.SE di konfirmasi terkait masalah ini mengatakan, pihaknya sudah melakukan himbauan dan penertiban, namun keberadaan cafe terus buka.

"Masalah ini sudah kita sampaikan kepimpinan kita dan Kakan Satpol-PP Kabupaten Langkat, Dameka Singarimbun dengan melampirkan 1000 tanda tangan warga, sampai saat ini kita masih menunggu tindakan lanjutan," ucap Iqbal Ramadhan SE.

Senada Camat Babalan Restra Yudha,S.IP ketika dikonfirmasi mengatakan, "Terakhir kita kesana sudah dapat peringatan keras dari Satpol PP untuk beberapa warung yang kita sidak. Dan akan kita surati lagi nantinya Satpol PP," ucapnya. 

Penulis: JP
×
Berita Terbaru Update