P. Brandan , detiknewstv.com-Sejak rampung dibangun, proyek _pasar ikan dan rekomendasi lingkungan pasar sayur Pangkalan Brandan_ menelan anggaran Rp6 miliar lebih bersumber dari _anggaran pendapatan belanja Negera_ _(APBN)_ pusat dan _anggaran pendapatan belanja daerah_ _(APBD)_ Langkat, _tidak di fungsikan sesuai rencana._
Proyek pasar ikan dan sayur mayur di Kelurahan Brandan Barat, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat Sumatera Utara pun banyak mengundang kritikan masyarakat.
Menurut salah seorang warga Binsar Manurung (65), kritik keras terkait kegunaan dan fungsi dibangunnya proyek pasar ikan dan rekomendasi lingkungan pasar sayur Pangkalan Brandan menelan anggaran sangat fantastis itu.
"Miris sekali kondisinya yang ditelantarkan seperti ini, tidak difungsikan sesuai rencana. Untuk apa di bangun dengan biaya yang begitu besar tapi tidak dapat di _fungsikan_ ," kesal Binsar Manurung , saat melihat kondisi bangunan yang terbengkalai tidak dimanfaatkan untuk para pedagang kaki lima (PKL).
“Ini namanya menghambur-hamburkan keuangan Negara, rakyat lagi susah makan tapi dana anggaran disia-siakan seperti ini,” tegas Binsar Manurung (65), ketika ditemui detiknewstv.com di Pangkalan Brandan, Minggu (10/11/2024).
Salahudin (72) salah satu warga sekitar pasar mengatakan, kegunaan atau manfaat pembangunan proyek _pasar ikan dan rekonstruksi Lingkungan pasar sayur-mayur_ Pangkalan Brandan hingga saat ini belum memberikan dampak atau manfaat kepada para pedagang kaki lima (PKL) sayur-mayur dan ikan di sana, karena mereka tidak bersedia menggunakan lokasi yang telah disediakan Pemkab Langkat.
“Para pedagang kaki lima (PKL) masih saja membandel menggelar dagangannya di berem jalan _(trotoar-red),_, dari itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, kadis Disperindag, Ikhsan Afriza buka mata dan telinga perlu mendengar aspirasi rakyat lapisan bawah ini,” pungkas pria berkacamata di amini warga Pangkalan Brandan lainnya.
Sementara itu, komitmen pembangunan tersebut untuk menata daerah itu dengan baik melalui pembenahan salah satunya membangun Pasar Rakyat dan dapat memberikan wadah bagi masyarakat untuk berdagang sehingga tidak lagi berjualan di pinggir jalan _(trotoar-red)._
Mirisnya, fakta di lapangan, _Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)_ Langkat, Ikhsan Aprija, mandul terkesan tak mampu menertibkan para pedagang kaki lima tersebut.
Sementara pembangunan terdiri dari dua blok, A dan B yakni.
Pasar blok A terdiri dari 141 kios 48 meja pedagang 36 hamparan pedagang tiga toilet dan satu kantor pengelola.
Pasar blok B terdiri dari 48 kopd pedagang ikan dan 49 hamparan pedagang serta empat (4) unit toilet siap saji.
Ironisnya, masih terdapat para _pedagang kaki lima (PKL) seperti sayur -mayur, ikan_ dan lain-lainya masih dapat terlihat menggelar dagangannya (berjualan-red) di pinggir badan jalan _(trotoar-red)._
Sangat miris, masih terlihat aktivitas PKL di pasar tradisional seperti di Jalan Sudirman, Jl Wahidin dan Jl Taman Bunga (Tambun) dan Jl Babalan.
Fakta dilapangan, Pasar Ikan dan Pasar Sayur-mayur untuk sementara pedagang digeser oleh Pihak Pasar dan Kecamatan Babalan ke tempat yang sudah ada disediakan, sampai saat ini para PKL belum terealisasi untuk menempati yang telah disediakan oleh Pemkab Langkat.
Pembangunan Pasar ikan Moderen merupakan pelaksanaan Inpres Nomor 7 Tahun 2016 tentang percepatan Pembangunan Industri Nasional dan Perpres Nomor 3 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Indrustri Perikanan Nasional.
Akibat dampak para PKL tersebut pusat pasar tradisional Pangkalan Brandan terkesan masih semrawut dan kumuh dan kerab macet arus lalu lintas di sana.
Pembangunan proyek pasar ikan dan renovasi Lingkungan pasar sayur-mayur Pangkalan Brandan (Sumut), dengan anggaran yang digelontorkan sebesar Rp6 miliar lebih bersumber dari _anggaran pendapatan belanja negara (APBN)_ dan _anggaran pendapatan belanja daerah (APBD)_ Langkat, September-Desember Tahun 2023, hendaknya segera dibenahi.
Sehingga diharapkan dapat memberikan tempat bagi masyarakat untuk berdagang sehingga tidak lagi berjualan di pinggir jalan, dan dapat menata daerah itu dengan baik melalui pembenahan tanpa adanya kesemrawutan dan terkesan kumuh terjadi di pasar pagi tradisional Pangkalan Brandan.
Penulis : JP