Langkat, detiknewstv.com-Namun sejauh ini bandar (BD) seorang kaum hawa yang disebut-sebut mengelola bisnis haram itu belum dapat sama sekali tersentuh oleh hukum khususnya Unit Pidum Polres Langkat dan Se-Jajaran Polsek.
Kurang jelas diketahui apa sebab para (bandar maupun sub bandar) itu sulit ditangkap atau diringkus oleh unit Pidum Polres Langkat.
Karena kordinya atau bagi-baginya cukup baik dari para bandar, sehingga aparat penegak hukum khususnya di Intitusi polri tak mampu memberantas peredaran perjudian Toto gelap (togel) di wilayah hukum polres Langkat.
Akibatnya sejumlah pihak menilai koordinasi penegak hukum dan oknum pengelola judi togel tersebut, berjalan dengan baik dan berbagi rejeki antara aparat penegak hukumnya polres Langkat unit pidum dan se-jajaran mapolsek.
“Memang kita akui personil Polres Langkat unit pidum berulangkali menangkap para Jurtul Togel, namun bandar maupun sub bandar yang menerima rekap itu belum pernah tersentuh oleh hukum,” ujar masyarakat kepada detiknewstv.com
Mereka juga khawatir bisnis togel ini akan merajalela di masa mendatang hingga sampai saat ini tak mendapat tindakan hukum yang nyata.
“Sepanjang bandarnya belum tersentuh hukum, kita Khawatir bisnis judi ini akan berkembang pesat di tiga kecamatan Kabupaten Langkat,” ujar Hermanto kepada detiknewstv.com.
Kabar bisnis judi Togel berbagai merek seperti Sidney, Hongkong (HK) dan Singapura (SGP) kembali terpantau menjamur di wilayah hukum Polres Langkat dan Polsek Pangkalan Brandan, Pangkalan Susu dan Besitang.
Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo SH.SIK.MSI melalui Kanit Pidum IPTU Herman Sinaga diminta agar tanggap untuk memberangus peredaran judi togel di Wilkum Polres Langkat.
Kanit Pidum polres Langkat IPTU Herman P.Sinaga SH ketika di konfirmasi detiknewstv.com, diseberang ponsel selularnya aktif dan berdering namun enggan mengangkatnya.
Bahkan melalui WhatsApp seleularnya, terkait semearknya peredaran judi togel diwilayah hukum kerjanya di Langkat, orang nomor satu di unit pidum tidak membalasnya.
"Baik telpon selulernya dan WhatsApp tidak ada memberikan komentarnya. Orang nomor satu di Pidum ini enggan memberi komentarnya atau alergi terhadap wartawan.
Penulis : JP