Besitang, detiknewstv.com-Proyek reaktivasi jalur kereta api Besitang-Binjai yang ditarget sudah beroperasi tahun 2019, tapi kenyataanya sampai memasuki akhir tahun 2024, mega proyek ini belum juga rampung.
Bahkan, mega poyek yang menggunakan anggaran APBN ini tampak stagnan, dibuktikan berdasarkan pangamatan baru-baru ini, suasana di lokasi proyek sama sekali tidak ada terlihat aktivitas pekerjaan.
Proyek ini mulai dikerjakan tahun 2017, namun setelah tujuh tahun berjalan, proyek reaktivasi jalur kereta api ini tidak juga kunjung selesai dikerjakan, bahkan tanah untuk akses jalan menuju emplasment stasiun KA yang telah dibebaskan lewat proses ganti rugi dengan warga di wilayah Kelurahaan Bukit Kubu, Kecamatan Besitang, tampak semak.
Sejumlah stasiun kereta api yang telah selesai dibangun dengan menyedot anggaran yang super besar ini tampak kosong melompong, tanpa ada aktivitas akibat stagnan-nya kelanjutan proses pembangunan.
Khususnya jalur Besitang-Binjai, bantal beton dan rel sudah terpasang, namun yang menjadi tanda tanya bagi masyarakat, kenapa sampai kini kereta api belum juga beroperasi, padahal anggaran yang dialokasikan negara untuk proyek ini super besar dan pantastis.
Selain proyek reaktivasi jalur Besitang-Binjai, proyek pembangunan jalur Besitang-Langsa juga banyak menuai masalah.
Dari masalah retaining wall (RW) yang bergeser dan terancam rubuh, sampai dugaan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sudah menyeret beberapa orang tersangka.
Masyarakat kecewa proyek PT KAI jalur Binjai-Besitang dan Besitang-Langsa yang menelan anggaran mencapai triliunan rupiah ini tidak juga kunjung selesai sampai masa jabatan Presiden Jokowi berakhir.
Penulis : Joko P