Jakarta, DetikNewstv.com-Beredar video viral di media sosial seorang remaja membawa senjata tajam mengejar petugas PPSU Kel. Makasar yang sedang mencopot alat peraga kampanye (APK) viral di depan Kampus Borobudur Kec. Makasar Jakarta Timur.
Kejadian tersebut mendapat perhatian luas karena terjadi aksi kekerasan di tengah masa tenang Pilkada DKI Jakarta 2024. Minggu (24/11/24) dini hari.
Berdasarkan keterangan Kepolisian, insiden bermula dari keributan antara dua kelompok pemuda, yakni mahasiswa Universitas Borobudur dan warga dari daerah Jagur.
Saat petugas Kelurahan melakukan penertiban APK, mereka mencoba melerai keributan yang terjadi. Namun, salah satu pemuda merasa tidak terima karena aksinya direkam oleh korban, seorang petugas PPSU bernama Wasis Nugroho.
“Pelaku yang diduga dalam kondisi mabuk mengeluarkan senjata tajam menyerupai samurai dan mengejar korban sambil berteriak,” ujar Aiptu Hartono, Bhabinkamtibmas Kelurahan Cipinang Melayu.
Setelah mendapat laporan dari korban, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Cipinang Melayu segera membubarkan kerumunan di lokasi dan melakukan pendekatan ke rumah pelaku.
Dari hasil penyelidikan pihak Polsek Makasar, terduga pelaku diketahui berinisial AAM alias Penjol.
Kakak pelaku mengungkapkan bahwa adiknya membawa plat besi menyerupai samurai dalam keadaan mabuk. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun situasi sempat menimbulkan keresahan di masyarakat sekitar.
Pihak Kelurahan Cipinang Melayu bersama Polsek Makasar Polres Metro Jakarta Timur serta tokoh masyarakat berupaya menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan untuk menjaga kondusivitas wilayah.
Sementara itu pihak pelaku didampingi orang tuanya sudah menyatakan permintaan maafnya kepada pihak korban, dan ini murni kekhilafannya.
" Sudah dilakukan mediasi pada hari Sabtu (30/11/24) dini hari, dengan melibatkan seluruh pihak terkait, termasuk keluarga pelaku, korban, aparat keamanan, serta pengurus RT dan RW setempat. " Ungkap Kapolsek Makasar Kompol Ivan Adhitira saat dikonfirmasi, Sabtu (30/11/24).
Pihak pelaku mengakui kesalahan dan kekhilafan yang dilakukan kepada korban dan meminta maaf secara tulus dan tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Untuk kedua belah pihak sudah berdamai, " tuturnya.
Sementara itu korban Wasis Nugroho sudah memaafkan perbuatan pelaku dan tidak akan membawa permasalahan tersebut ke ranah hukum.
Saat ini aparat Kepolisian terus memantau perkembangan agar situasi tetap terkendali dan tidak menimbulkan konflik baru.
( Anto)