LANGKAT- Pekerja kebunan sawit di Desa Kepala Sungai, Kecamatan Secanggang, Langkat, Sumatera Utara, merasa resah akibat kerap diteror.
Pekerja sawit yang bernama Sutrisno (58) kerap diteror oleh pecatan oknum TNI berinisial Sel alias Kap dan rekan-rekannya.
Bahkan, istri Sutrisno sempat trauma berat hingga mengalami sakit selama beberapa bulan.
"Misi dia (Kap) itu ingin menguasai lahan-lahan sawit di sini untuk dipanen bersama rekan-rekannya. Berberapa waktu lalu, istri saya sampai sakit selama beberapa bulan, karena ketakutan diintimidasi dan diteror Kap,” terang Sutrisno, Selasa (31/12/2024).
Lanjut Sutrisno, bukan hanya kebun sawit yang dijaga Sutrisno, kebun milik warga lainnya juga diduga jadi langganan Kap untuk dijarah.
Bahkan, sang pemilik lahan sampai tak bisa menikmati hasil panen dari kebunnya sendiri.
Tak hanya itu, tempat tinggal Sutrisno dan keluarganya yang berada di dalam areal perkebunan sawit, berulang kali dilempari batu.
Hal ini membuat keluarga kecil buruh perkebunan sawit ini ketakutan.
“Mereka sering melempari kediaman kami tengah malam, biar kami ketakutan untuk meninggalkan dan tidak menjaga kebun sawit milik dr Fahruddin ini lagi. Tapi kami gak takut, karena kebun ini dipercayakan dan merupakan tanggung jawab kami,” tegas Sutrisno.
Namun pada, Rabu (25/12/2024) kemarin, Kap mengintimidasi Sutrisno dan tiga orang rekannya yang sedang memanen sawit.
Pecatan oknum TNI itu memberhentikan Sutrisno yang sedang memanen buat sawit.
Tapi saat itu juga, istri Sutrisno kemudian menghubungi Bhabinkamtimas Polsek Secanggang, Aipda Darmawan.
Mendengar informasi tersebut, Darmawan pun bergegas menuju lokasi. Di sana, pria yang sebelumnya berdinas dikesatuan Brimob Mabes Polri ini pun menanyakan hal tersebut kepada Kap.
Dengan nada tinggi, oknum pecatan TNI berpangkat terkhir Kopral Dua (Kopda) memulai cekcok mulut dengan Darmawan.
Sutrisno bersama istrinya saat diwawancarai di ikediamannya yang berada di Desa Kepala Sungai, Kecamatan Secanggang, Langkat, Sumatera Utara, Selasa (31/12/2024).
“Dengan tegas, Pak Darmawan menyuruh kami kembali bekerja kembali. Pak Darmawan bilang, kalau kami bekerja untuk menghidupi anak istri kami. Jadi, kami gak boleh takut kalau ada oknum-oknum preman yang melarang kami bekerja,” ujar Sutrisno.
Atas peristiwa itu, Sutrisno dan warga di desa itu pun mengapresiasi kinerja Aipda Darmawan.
Asi Darmawan menghadapi pecatan oknum TNI itu pun viral di media sosial.
Disebut-sebut, Kap juga pernah diduga melakukan perusakan terhadap industri batu bata milik warga.
Di mana pada waktu Darmawan menertibkan dan menyita dua unit mesin judi tembak ikan milik Kap yang beroperasi di desa itu.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Dedi Mirza saat dikonfirmasi menanggapi persoalan tersebut.
"Iya terimakasih infonya, selepas tahun baru akan kita tindaklanjuti," ujar Dedi.
Penulis : Joko. P