BRANDAN, DetikNewstv.com- Dunia pendidikan di Kabupaten Langkat tercoreng. Pasalnya, seorang guru tenaga kerja Tata Usaha (TU) telah lakukan asusila terhadap siswinya kelas VI (7) di SMPN-2 Pangkalan Brandan.
Diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang siswi pelajar sekolah menengah pertama negeri (2) di Pangkalan Brandan berinisial Zk (31), warga Pelawi,Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat oknum Tata Usaha di diberhentikan dari sekolah tempat ia bekerja.
Kabar pelecehan seksual yang diduga menimpa seorang siswi di SMP (N-2) oleh guru Tata Usaha sendiri jadi cerita mengejutkan warga Pangkalan Brandan pekan ini.
Guru tersebut telah bekerja di Tata Usaha bertahun-tahun di SMP (N-2) Pangkalan Brandan.
Kepala sekolah SMPN-2, H.Satiar S.Pd saat ditemui di konfirmasi melalui telpon genggamnya, Senin (17/2/2025) menjelaskan, permasalahan itu di luar sekolah.dan diluar jam belajar / diluar jam kerja.
Lanjut plh Kasek SMPN-2 dan yang bersangkutan, guru Tata Usaha (TU) tersebut, saat sudah di risent alias di berhenti bekerja.
Kejadian tersebut di luar sekolah dan tidak jam sekolah. Lanjut ia, bahkan pelaku telah kita risent dari SMPN-2 ini.
"Pelaku merupakan Tata Usaha (TU) beliau bukan guru pengajar di SMPN-2 melainkan sebagai TU. Kini dirinya telah saya Risent alias diberhentikan dari SMPN-2 ini," kata H.Satiar kepada detiknewstv.com diseberang ponsel selularnya sekira pukul 08:00Wib sembari berkata pihak sekolah baru tahu setelah orangtua siswi melaporkan kasusnya ke dirinya,” jelas Satiar.
Korban Pencabulan, orang tua Bunga (13) ayah kandung yang enggan disebutkan namanya juga mengaku jadi salah satu korban pelecehan oleh oknum tenaga kerja TU tersebut.
Siswi tersebut mengaku dirinya terpaksa meladeni kemauan oknum TU lantaran dipaksa pelaku dan diperlakukan tak senonoh oleh sang tenaga kerja TU.
Kepada kepala sekolah, siswi itu mengaku tak terima usai diperlakukan tak senonoh oleh tenaga kerja TU tersebut.
Korban mengaku merasa takot setelah kejadian dialaminya kini korban lebih banyak merenungkan diri seakan trauma atas kejadian yang menimpanya.
Pihak sekolah meminta kepada orangtua dan keluarga pelaku agar permasalahan ini tolong diselesaikan terhadap korban karena menyangkut nama baik sekolah di SMPN-2 ini.
Penulis : Joko. P