BIREUEN, DetikNewstv.com-Dalam beberapa minggu terakhir, harga ikan di pasar-pasar lokal mengalami lonjakan. Kenaikan harga ini disebabkan oleh cuaca buruk dengan ombak besar yang menghambat aktivitas melaut para nelayan.
Sejumlah nelayan Kuala Ceurape, Kecamatan Kuta Blang, Bireuen, menceritakan pada Selasa (19/2/2025) bahwa kondisi cuaca yang tidak mendukung membuat mereka tidak dapat menjalani kegiatan mencari ikan.
Pawang Ahmad menuturkan kepada media ini, yang mana bahwa ombak yang tinggi dan angin kencang membuat perahu nelayan berisiko untuk melaut, sehingga banyak yang memilih untuk tetap di darat demi keselamatan.
Akibatnya, pasokan ikan ke pasar menurun drastis, sedangkan permintaan tetap tinggi, menyebabkan harga ikan melambung. Beberapa jenis ikan, seperti kembung, Rp 50.000, Cumi-cumi sedang Rp 80.000, Tongkol Rp 45.000 dan bandeng Rp 50.000 dan lain-lain, kini dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Kenaikan harga ini mulai dirasakan oleh konsumen. Banyak yang mengeluhkan tingginya harga ikan, yang berdampak pada pengeluaran sehari-hari mereka. Pemerintah setempat telah menyarankan agar nelayan tetap memperhatikan keselamatan saat melaut dan berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai kondisi cuaca.
Diharapkan, dengan perbaikan cuaca, nelayan dapat segera kembali melaut dan pasokan ikan ke pasar dapat normal kembali, sehingga harga dapat stabil. Untuk sementara waktu, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam belanja serta mencari alternatif sumber protein lain, seperti ayam atau tempe, untuk mengurangi dampak dari kenaikan harga ikan ini.
Berita ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang situasi yang dihadapi nelayan dan dampaknya pada konsumen. Semoga kondisi segera membaik dan nelayan dapat kembali beraktivitas dengan aman.
Penulis : Mulyadi
