Aceh, DetikNewstv.com-Dalam bulan suci Ramadan, keberadaan pedagang ikan, tahu, dan tempe di pasar-pasar tradisional semakin melimpah. Hal ini membawa angin segar bagi para penjual, terutama bagi penjual tempe di daerah tersebut.
Seorang penjual tempe, Budi, mengungkapkan bahwa selama bulan puasa ini, permintaan terhadap produknya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasa. "Di bulan Ramadan, banyak konsumen yang mencari bahan makanan untuk berbuka puasa, sehingga kami mendapatkan keuntungan lebih," ujar Budi, pada Sabtu (08/03/2025).
Kenaikan permintaan ini terlihat dari arus pembeli yang datang ke pasar setiap sore menjelang waktu berbuka. Menurut Budi, biasanya ia hanya menjual 250 potong tempe dalam sehari, tetapi selama bulan puasa ini, ia dapat menjual hingga 800 potong. Hal ini tentu saja mendatangkan keuntungan bagi dirinya.
Tak hanya penjual tempe, penjual udang vaname juga mengikuti jejak kesuksesan yang sama. Nurdin, seorang penjual udang vaname, melaporkan bahwa konsumsi udang meningkat karena banyaknya keluarga yang mempersiapkan hidangan istimewa saat berbuka. "Tingginya permintaan ini membuat harga udang juga sedikit naik, tetapi kami bersyukur karena banyak yang membeli," kata Nurdin.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana bulan suci Ramadan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, di mana makanan menjadi salah satu fokus utama saat berbuka puasa. Penjual ikan, tahu, dan tempe di pasar pun merasa bersyukur atas peningkatan penjualan yang ini, karena dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka selama bulan Ramadan.
Dengan permintaan yang terus meningkat, para pedagang berkomitmen untuk menjaga kualitas produk dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan agar mereka dapat terus kembali berbelanja. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya memahami kebutuhan pasar dan beradaptasi dengan situasi yang ada.
Penulis : Muslim