Pekanbaru, detikNewstv.com -Buku Karakter Melayu karya Griven H Putera diluncurkan dan dibincangkan di Toko Buku Gramedia Sudirman Pekanbaru. Dua orang pebincang hadir mengulas buku yang diterbitkan Penerbit Meja Tamu Sidoarjo Jawa Timur ini.
Kedua orang itu adalah Rohani Din alias Bunda Ani Din dari Singapura dan Dr Bambang Kariyawan Ys MPd dari Pekanbaru. Sabtu, 12/04/2025
Kegiatan diskusi ini dipandu sastrawan Riau, Siti Salmah. Kegiatan diawali pembacaan ayat suci Alquran oleh salah seorang Majelis Hakim MTQ Tingkat Provinsi Riau dari Kabupaten Pelalawan, Ust. Wahirdi, SPdI.
Dilanjutkan kata sambutan oleh panitia yang diwakili Apt Dedes Handayani, S.Farm, M.Si.
Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Mimi Yuliani mewakili gubernur Riau menyampaikan dalam sambutannya, “Buku Karakter Melayu ini.
Tentu ini akan menambah daftar bacaan kita semua, termasuk untuk anak-anak generasi muda. Selamat dan apresiasi untuk Doktor Griven. Semoga karya-karya serupa semakin berkembang di Riau,” ungkap Mimi.
“Pak Gubernur sangat berkomitmen meningkatkan literasi di Riau. Minggu depan akan ada pengukuhan Bunda PAUD dan Bunda Literasi yang berkaitan dengan penguatan literasi di daerah,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Area Manager EMP Bentu & Korinci Baru Limited, Yoyok S Purwanto juga memberi kata sambutan, bahwa pihak EMP Bentu Limited selalu peduli kepada kebudayaan lokal, yaitu kebudayaan Melayu dengan cara bekerjasama dengan tokoh-tokoh tempatan dalam rangka mendukung dan mengembangkan kebudayaan Melayu.
“Menjadi tanggung jawab sosial kami dari EMP Bentu Limited untuk turut melestarikan budaya Melayu di tanah aslinya. Melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) tahun 2025, kami telah bekerja sama dengan Datuk Sati Diraja menerbitkan buku Karakter Melayu ini dalam upaya mencerdaskan anak bangsa, khususnya di Kabupaten Pelalawan, dengan mencetak buku bercirikan khas Melayu ini,” ujarnya.
“Semoga ke depan, datuk semakin produktif menulis buku-buku lain tentang kebudayaan Melayu,” ujarnya.
Pada kegiatan ini, Ketua DPH Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis, Datuk Seri Syaukani Alkarim didaulat menjadi pembaca puisi pertama. Datuk Syaukani yang dikenal sebagai penyair romantis itu memukau hadirin dengan puisinya yang mendayu-dayu, menusuk kalbu sambil diiringi musisi senior Riau, SPN Zuarman Ahmad.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan peluncuran buku yang ditandai dengan prosesi penandatanganan sampul buku oleh beberapa tokoh Riau yang hadir, seperti Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil yang merupakan Ketua DPH LAM Riau, Datuk H Khaidir Akmalmas, Datuk Fadli, Kadis Perpersip Riau, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Area Manager EMP Bentu & Korinci Baru Limited, Perwakilan dari MABMI Sumatera Utara, Perwakilan SKK Migas wilayah Sumbagut, para pebincang buku, para penyair, dan lain-lain.
Acara kemudian dilanjutkan bincang buku yang diawali oleh Dr Bambang Kariyawan Ys.
Menurutnya, napas panjang karakter Melayu kembali berdenyut kala Griven H. Putera menghadirkan “Kumpulan Percikan Pemikian Karakter Melayu”. Buku yang ditulis peraih Anugerah Sagang Tahun 2019 melalui bukunya Celana Tak Berpisak ini diterbitkan oleh Penerbit Mejatamu, Februari 2025, x + 346 hlm, ISBN: 978-623-8542-43-7.
“Melanjutkan buku Celana Tak Berpisak, penulis memiliki strategi dalam menghasilkan karya-karya fenomenalnya menuliskan secara istiqomah setiap pekan di media dengan satu tema besar yang telah dipersiapkannya secara matang,” ungkap Bambang.
Lebih lanjut Bambang menyampaikan bahwa buku ini kaya dengan referensi. “Melanjutkan buku Celana Tak Berpisak, penulis memiliki strategi dalam menghasilkan karya-karya fenomenalnya menuliskan secara istiqomah setiap pekan di media dengan satu tema besar yang telah dipersiapkannya secara matang,” lanjutnya.
Buku ini juga membahas tentang karakter pemimpin. “Dari 83 tulisan bila kita cermati muara semua tulisan pada tema besar yaitu “belajar menjadi pemimpin”. Pemimpin untuk diri sendiri dan pemimpin untuk sekelompok umat.
Sebanyak 13 tulisan dibuat secara teks tentang bagaimana menjadi pemimpin menurut orang Melayu, selebihnya (70 tulisan) adalah secara tersembunyi menyimpan pesan menjadi seorang pemimpin bagi dirinya sendiri,” ungkap Bambang.
“Ke-13 tulisan menjadi pemimpin bagi sekelompok umat menjadi konsepsi yang sangat perlu direalitikan (dinyatakan) dalam kehidupan kita saat ini. Gerakan mengembalikan “etika menjadi pemimpin” penulis sampaikan melalui pemikiran yang berangkat dari kristalisasi ramuan berbagai referensi yang dibacanya,” tuturnya.
Selain itu, menurut Bambang, penulis (Griven: Red) sepertinya sangat menjaga ritual ibadah dalam agama Islam sebagai momen penting dalam tulisannya.
Di akhir pemapa
rannya, Kepala SMA Cendana
Rumbai ini menyampaikan sedikit catatan kecil bila akan diterbitkan menjadi buku berikutnya kaidah swasunting menjadi perhatian serta cover meskipun dirancang menggunakan kecedasan buatan (AI) tetap promt-nya selaras dengan judul dan bahasan dalam buku.
Namun bagaimanapun Griven H. Putera telah memberi warna khas dalam dunia literasi di negeri ini dengan komparasinya Catatan Pinggir karya Goenawan Mohamad.
“Tahniah buat Dr Griven.” Tutup Bambang.
Sementara Bunda Anie Din alias Rohani Din menyambut gembira dengan hadirnya buku Karakter Melayu ini juga berbicara banyak tentang kepemimpinan.
“Kita ini orang Melayu akan menjadi pemimpin dan menjadi srikandi.
Untuk menjadi pemimpin, selain dari bangsa kita bangsa Melayu. Kita mesti pegang satu, kita mesti kuat satu. Yaitu iktikad kita. Yaitu ugama. Orang Melayu ini ugamanya Islam.
Kita lakukan apa yang Tuhan suruh, apa yang nabi sebarkan. Insya Allah kita orang Melayu akan dihormati, disanjung di mana-mana. Yang penting itu pertalian kita dengan Allah.” Tuturnya.
“Selain itu, mari cari bangsa Melayu lain di mana saja untuk bersilaturahmi salam bersastra, dan bersastralah untuk bersilaturrahmi. Jadi, bersastralah untuk bersilaturahmi, dan bersilaturahmilah dalam sastra.” Pesannya.
Sementara Dr Griven H Putera MA pada kesempatan itu hanya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada orang-orang yang telah berjasa dalam melahirkan tulisan-tulisannya, dan juga berterima kasih kepada pihak toko buku Gramedia dan EMP Bentu Limited yang telah membantu dan menyediakan faisilitas kegiatan, para panitia, pembincang, penyair dan tamu jemputan yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.
“Apa yang disampaikan oleh para pembincang tadi, itulah ihwal buku ini.Yang jelas saya menulis karena diberi amanah, seperti menulis kolom setiap Jumat di lamanriau.com yang diamanahkan oleh Tuan Mosthamir Thalib,” kata salah seorang peraih Anugerah Budaya dari Dinas Kebudayaan Provinsi Riau tahun 2024 ini.
“Buku Karakter Melayu ini adalah kumpulan esai, artikel dan opini yang menggambarkan karakter masyarakat Melayu. Tulisan awal dalam buku ini berjudul Pelayan. Ini menggambarkan masyarakat Melayu yang suka melayani siapa saja dengan tulus di negeri ini. ingat, manusia sejatinya adalah pelayan.
Siapa yang mampu memberikan pelayanan dengan baik, maka ia dipandang tinggi dan terhormat. Karakter pelayan penting untuk kita pelajari dan kita terapkan dalam kehidupan,” ujar Batin Sibokol-Bokol Rantaubaru ini.
Kegiatan ini disemarakkan dengan pembacaan puisi oleh para penyair kawakan Riau, seperti Jefri Almalay, TM Sum, Murparsaulian dan Syaukani Alkarim yang diiringi SPN Zuarman Ahmad.
Penulis : Zurwanto